This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 16 September 2014

Pengertian Organisasi Unsur dan Asas Organisasi

Pengertian Organisasi Unsur dan Asas Organisasi

Pengertian Organisasi Unsur dan Asas - Ada banyak pengertian tentang organisasi dan kantor, di sini secara ringkas akan dijelaskan sebagai berikut.

Definisi Organisasi adalah satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibikin oleh orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efisiensi kerja tertentu yang sebesar-besarnya.

Kantor adalah bagian dari organisasi yang menjadi pusat kegiatan administrasi dan tempat pengendalian kegiatan informasi. Berarti segala macam urusan di dalam organisasi harus melewati kegiatan kantor dan keluar masuknya informasi menyangkut organisasi juga harus melalui kantor.

Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah yang disebut organisasi.

Unsur-Unsur Organisasi

Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah dikatakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

a) Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.b) Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.c) Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.d) Ada tujuan tertentu.

a) Sebagai Wadah atau Tempat untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat di sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi  dapat berubah  wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

b) Proses Kerja Sama Sedikitnya Antar Dua Orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut dilakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu disusun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama dilakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk dilaksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antarkerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

c) Jelas T ugas Kedudukannya Masing-Masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing- masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat dihindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.

d) Ada Tujuan Tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisiasi secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut:

Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif. Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah:

Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.Harus ada orang-orang yang bekerja sama.Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Gambar Unsur-unsur oragnisasi

Asas-Asas Organisasi

Agar suatu organisasi dapat berjalan baik perlu adanya asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu. Atau dengan kata lain suatu organisasi yang baik perlu dilandasi oleh suatu asas-asas atau prinsip-prinsip tertentu.

Dengan pengetahuan tentang asas-asas atau prinsip-prinsip organisasi maka dalam setiap usaha untuk mengorganisasi kalau tidak mau mengalami kesulitan atau kegagalan maka prinsip-prinsip tersebut harus kita perhatikan. Adapun beberapa asas atau prinsip organisasi yang perlu diketahui antara lain adalah sebagai berikut:

Asas perumusan tujuanAsas pembagian kerjaAsas pendelegasian wewenangAsas koordinasiAsas efisiensi pengawasanAsas pengawasan umum

1. Asas Perumusan Tujuan

Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan. Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

2. Asas Pembagian Kerja

Di muka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang/bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

3. Asas Pendelegasian Wewenang

Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainya. Untuk itu perlu bagi seorang manajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting kepada bawahan-bawahannya.

4. Asas Koordinasi

Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpangsiuran itu tetap ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan, misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulkan over produksi (produksi yang berlebihan).

5. Asas Batas Efisiensi Pengawasan

Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang/bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang di bawah pengawasannya. Untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul diperhatikan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Beberapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibuat standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan beberapa batas yang paling baik.

6. Asas Pengawasan Umum

Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.



Gambar Asas-asas Penyusunan Organisasi

Senin, 15 September 2014

Manajemen Perkantoran

Manajemen Perkantoran

Organisasi Kantor
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berhubungan, bekerja sama secara sadar untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan pengertian kantor sendiri secara harfiahnya adalah suatu tempat atau ruangan. Dengan kata lain organisasi kantor merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berada pada suatu tempat tertentu yang saling berinteraksi dan bekerjasama secara sadar untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, maka perlu adanya suatu system pengorganisasian yang jelas, dengan memperhatikan ha-hal berikut :
1. Susunan, status, kedudukan dan hubungan pejabat yang satu dengan yang lain
2. Kekuasaan dan tanggungjawab masing-masing pejabat
3. Luas dan macam pekerjaan yang harus dilakukan
4. Pembagian pekerjaan yang seimbang
5. Prosedur dan mekanisme kerja yang efisien
Kriteria di atas akan melahirkan suatu struktur dan bentuk yang disebut organisasi yaitu bentuk atau susunan orang-orang atau badan-badan dengan tugas pokok dan fungsi tertentu dan diatur prosedurnya, sehingga terdapat hubungan serta kerjasama beberapa orang guna mencapai suatu tujuan yang ditetapkan oleh organisasi (Sedarmayanti, 2009:71).
Menurut Sedarmayanti dalam bukunya manajemen perkantoran disebutkan bahwa organisasi dapat dipandang dari dua segi :
1. Sebagai wadah, dalam hal ini organisasi berarti suatu wadah dimana administrasi dan manajemen dilaksanakan dan wadah ini biasanya tergambar dalam susunan organisasi.
2. Sebagai proses, dalam hal ini organisasi menggambarkan interaksi antara orang-orang anggota kelompok dalam hubungan kerja yang formal dan rangkaian hierarki antara atasan dengan bawahan.
Membahas organisasi sebagai proses, lebih lanjut dapat dijumpai adanya dua macam hubungan kerja di dalam organisasi, yaitu :
1. Hubungan-hubungan formal, biasanya telah diatur dalam suatu ketepatan atau dasar hukum tertentu, misalnya secara formal kepada siapa instruksi diberikan dan kepada siapa laporan disampaikan.
2. Hubungan-hubungan non-formal, dalam hubungan ini tidak terkait kepada hierarki dan struktur organisasi tetapi didasarkan pada hubungan personal, persamaan kepentingan, atau karena suatu keahlian yang diperlukan.
Adapun tujuan organisasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugas
2. Untuk meningkatkan efisiensi
3. Untuk mempermudah pengawasan
4. Untuk menghindarkan duplikasi tugas
5. Untuk menentukan orang-orang yang diperlukan oleh organisasi
Ciri-ciri organisasi yang baik yaitu :
1. Terdapat tujuan yang jelas, tanpa adanya tujuan yang jelas, pelaksanaan tugas akan tidak mempunyai arah
2. Tujuan organisasi dipahami oleh seluruh anggota, apabila anggota tidak atau kurang paham akan tujuan organisasi, maka partisipasi dari anggota akan sulit diperoleh
3. Tujuan oraganisasi harus dapat diterima oleh organisasi. Apabila tujuan organisasi tidak atau kurang dapat diterima oleh anggota organisasi maka rasa keterikatan anggota organisasi akan hilang, sehingga akibatnya anggota sulit digerakkan.
4. Pembagian tugas yang seimbang, agar tidak menimbulkan frustasi.
5. Struktur organisasi disederhanakan sesuai dengan beban tugas yang ada.
Asas-asas pokok pengorganisasian
1. Asas pembagian tugas
Asas dalam pembagian tugas menentukan perlunya tugas untuk dibagi habis sehingga dapat dijamin adanya bagian yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas termaksud. Oleh sebab itu maka perlu adanya perumusan tugas yang jelas sehingga dapat dicegah duplikasi, benturan dan kekaburan.
2. Asas fungsionalisasi
Asas ini menentukan bahwa dalam penanganan suatu masalah dan dalam rangka mewujudkan koordinasi yang mantap antar kegiatan, maka bagian fungsional berkewajiban memprakarsainya.
3. Asas koordinasi
Asas ini mnekankan perlunya setiap bagian menserasikan, memadukan dan menyelaraskan baik dalam kegiatan, waktu maupun perummusan kebijaksanaan, perencanaan, pemograman dan penganggaran, pengendalian serta pengawasan tugas dan fungsi yang diembannya.
4. Asas kesinambungan
Asas kesinambungan mengharuskan bahwa tugas-tugas harus berjalan secara terus menerus sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang telah ditetapkan, tanpa tergantung pada diri pejabat tertentu.
5. Asas akordion
Asas akordion menentukan bahwa organisasi daoat berkembang atau mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban kerjanya.
6. Asas pendelegasian wewenang
Asas ini mengharuskan setiap pimpinan untnuk melimpahkan sebagian tugas kewenangannya kepada pejabat bawahannya.
7. Asas keluwesan
Asas keluwesan menghendaki agar organisasi selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan pekembangan dan perubahan keadaan sehingga dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan tugas
8. Asas rentang pengendalian
Dengan asas rentang pengendalian ini dimaksudkan agar dalam menentukan jumlah satuan organisasi atau orang yang dibawai oleh seorang pejabat pimpinan, diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan pemimpin, atasan dalam mengadakan pengendalian terhadap bawahannya.
9. Asas jalur dan staf
Asas jalur dan staf adalah asas yang menetukan bahwa dalam penyusunan organisasi perlu dibedakan antara satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dengan satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas bantuan
10. Asas kejelasan dalam pembaganan
Asas pembaganan mengharuskan setiap organisasi menggambarkan susunana organisasinya, agar setiap pihak yang berkepentingan dapat segera memahami kedudukan dan hubungan dari setiap satuan organisasi yang ada.
Terdapat berbagai macam bentuk-bentuk organisasi, diantaranya :
1. Organisasi Lini
2. Organisasi lini dan staf
3. Organisasi fungsional
4. Organisasi lini dan fungsional
5. Organisasi lini, fungsional dan lini

Tujuan Organisasi

Adapun tujuan organisasi dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugas
2. Untuk meningkatkan efisiensi
3. Untuk mempermudah pengawasan
4. Untuk menghindarkan duplikasi tugas
5. Untuk menentukan orang-orang yang diperlukan oleh organisasi

Ciri-Ciri organisasi Yang baik

Ciri-ciri organisasi yang baik yaitu :
1. Terdapat tujuan yang jelas, tanpa adanya tujuan yang jelas, pelaksanaan tugas akan tidak mempunyai arah
2. Tujuan organisasi dipahami oleh seluruh anggota, apabila anggota tidak atau kurang paham akan tujuan organisasi, maka partisipasi dari anggota akan sulit diperoleh
3. Tujuan oraganisasi harus dapat diterima oleh organisasi. Apabila tujuan organisasi tidak atau kurang dapat diterima oleh anggota organisasi maka rasa keterikatan anggota organisasi akan hilang, sehingga akibatnya anggota sulit digerakkan.
4. Pembagian tugas yang seimbang, agar tidak menimbulkan frustasi.
5. Struktur organisasi disederhanakan sesuai dengan beban tugas yang ada.

Asas-Asas Organisasi

Asas-asas pokok pengorganisasian
1. Asas pembagian tugas
Asas dalam pembagian tugas menentukan perlunya tugas untuk dibagi habis sehingga dapat dijamin adanya bagian yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas termaksud. Oleh sebab itu maka perlu adanya perumusan tugas yang jelas sehingga dapat dicegah duplikasi, benturan dan kekaburan.
2. Asas fungsionalisasi
Asas ini menentukan bahwa dalam penanganan suatu masalah dan dalam rangka mewujudkan koordinasi yang mantap antar kegiatan, maka bagian fungsional berkewajiban memprakarsainya.
3. Asas koordinasi
Asas ini mnekankan perlunya setiap bagian menserasikan, memadukan dan menyelaraskan baik dalam kegiatan, waktu maupun perummusan kebijaksanaan, perencanaan, pemograman dan penganggaran, pengendalian serta pengawasan tugas dan fungsi yang diembannya.
4. Asas kesinambungan
Asas kesinambungan mengharuskan bahwa tugas-tugas harus berjalan secara terus menerus sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang telah ditetapkan, tanpa tergantung pada diri pejabat tertentu.
5. Asas akordion
Asas akordion menentukan bahwa organisasi daoat berkembang atau mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban kerjanya.
6. Asas pendelegasian wewenang
Asas ini mengharuskan setiap pimpinan untnuk melimpahkan sebagian tugas kewenangannya kepada pejabat bawahannya.
7. Asas keluwesan
Asas keluwesan menghendaki agar organisasi selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan pekembangan dan perubahan keadaan sehingga dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan tugas
8. Asas rentang pengendalian
Dengan asas rentang pengendalian ini dimaksudkan agar dalam menentukan jumlah satuan organisasi atau orang yang dibawai oleh seorang pejabat pimpinan, diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan pemimpin, atasan dalam mengadakan pengendalian terhadap bawahannya.
9. Asas jalur dan staf
Asas jalur dan staf adalah asas yang menetukan bahwa dalam penyusunan organisasi perlu dibedakan antara satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi dengan satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas bantuan
10. Asas kejelasan dalam pembaganan
Asas pembaganan mengharuskan setiap organisasi menggambarkan susunana organisasinya, agar setiap pihak yang berkepentingan dapat segera memahami kedudukan dan hubungan dari setiap satuan organisasi yang ada.

Tipe atau Bentuk Organisasi

Tipe atau Bentuk Organisasi

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
  • Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
  • Jumlah karyawan sedikit
  • Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
  • Belum terdapat spesialisasi
  • Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
  • Struktur organisasi sederhana dan stabil
  • Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
  • Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
  • Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
  • Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
  • Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
  • Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
  • Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
  • Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
  • Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
  • Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
  • Adanya penghematan biaya
  • Pengawasan berjalan efektif

Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
  • Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
  • Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
  • Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
  • Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
  • Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
  • Kurang tersedianya saf ahli

Contoh bagan Organisasi Lini :
Organisasi Lini
Organisasi Lini

2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
  • Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  • Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
  • Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
  • Jumlah karyawan banyak
  • Organisasi besar, bersifat komplek
  • Adanya spesialisasi

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
  1. Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
  2. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
  3. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
  4. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
  5. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
  6. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
  7. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
  8. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
  1. Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
  2. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
  3. Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
  4. Pimpinan lini mengabaikan advis staf
  5. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
  6. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
  7. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
  8. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

Contoh bagan organisasi garis dan staf :
Organisasi Garis dan Staff
Organisasi Garis dan Staff

3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
  • Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki ciri-ciri:
  • Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  • Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
  • Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
  • Target-target jelas dan pasti
  • Pengawasan ketat
  • Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
  1. Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
  2. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
  3. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
  4. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
  5. Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
  6. Pembidangan tugas menjadi jelas

Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
  1. Pekerjaan seringkali sangat membosankan
  2. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
  3. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
Organisasi Bentuk Fungsional
Organisasi Bentuk Fungsional

4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
  • Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki ciri-ciri:
  • Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
  • Terdapat spesialisasi yang maksimal
  • Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
  1. Solodaritas tinggi
  2. Disiplin tinggi
  3. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
  4. Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah :
  1. Kurang fleksibel dan tour of duty
  2. Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
  3. Spesiaisasi memberikan kejenuhan

Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional

5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
  • Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Memiliki ciri-ciri:
  1. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
  2. Jumlah karyawan banyak.
  3. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
    • Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
    • Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
    • Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
  • Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Organisasi komite terdiri dari :
  1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
  2. Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Memiliki ciri-ciri :
  • Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
  • Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
  • Asas musyawarah sangat ditonjolkan
  • Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
  • Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite :
  1. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
  2. Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
  3. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Sedangkan keburukannya :
  1. Proses decision making sangat lambat
  2. Biaya operasional rutin sangat tinggi
  3. Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

Kamis, 11 September 2014

Tata Krama LP3I

Ketentuan Berpakaian

Memakai uniform pada hari senin dan kamis,office wear pada hari selasa dan rabu,dan memakai batik pada hari jumat.Bagi pria rambut harus pendek, bagian belakang tidak menutupi kerah baju dan bagian samping tidak menutupi telinga. sedangkan bagi wanita memkai harnet bagi yang tidak berjilbab.Sepatu kulit warna hitam bagi pria dan sepatu pantofel hitam minimal 3 cm bagi wanita.

Administrasi Pendidikan

Tiap pergantian semester, wajib melakukan daftar ulang, kalau tidak dianggap mengundurkan diri.Wajib mengikuti perkuliahan, mininimal 85% hadir (bila kurang, tidak diperkenankan mengikuti ujian tengah semester dan atau ujian akhir semester).Wajib mengikuti perkuliahan dan praktikum pada kampus yang ditentukan.Wajib memiliki buku yang telah di tentukan oleh dosen yang bersangkutan.

Administrasi Keuangan

Diwajibkan mengisi dan menandatangani formulir Rencana Pembayaran Biaya Pendidikan.Membayar Biaya Pendidikan sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan dalam formulir rencana pembayaran biaya pendidikan (jika terjadi keterlambatan dikenakan biaya administrasi sebesar 5% dari jumlah tagihan).Bagi yang tidak membayar biaya pendidikan lebih dari I (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo, maka dianggap mengundurkan diri dan tidak akan mendapatkan pengembalian biaya yang telah dibayarkan.

Kedisiplinan

Wajib hadir 10 menit sebelum perkuliahan dimulai.Bagi yang terlambat tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan kecuali diizinkan oleh dosen yang bersangkutan dan disetujui oleh bagian pendidikan.Wajib meminta ijin kepada dosen bilamana hendak meninggalkan perkuliahan.Bagi yang tidak masuk kuliah, wajib menyampaikan surat keterangan kepada bagian pendidikan.Tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik bagi yang tidak melunasi dan menyelesaikan administrasi keuangan.

Tata Krama

Wajib bersikap sopan dan santun kepada seluruh staf pengajar, karyawan, pimpinan LP3I, serta sesama mahasiswa.Menjaga nama baik dan menjunjung tinggi almamater LP3I.

Sanksi

Mahasiswa yang melanggar tata-tertib LP3I dapat dikenakan sanksi akademis, administratif dan atau di keluarkan.

Konsekuensi

Mahasiswa yang melanggar tata-tertib LP3I dapat dikenakan sanksi akademis, administratif dan atau di keluarkan.